GEREBEG KYAI PANUMBANG
NGURI-URI TRADISI & MEMULIAKAN PARA LELUHUR DESA
SUMBANG
(1) Apa potensi desa dan kearifan lokal desa Sumbang, (2) Apa yang mampu menjadi produk unggul desa Sumbang yang mampu dijadikan icon desa
maupun kecamatan pada masa depan, (3) Apa
yang mampu dilakukan oleh desa dan kecamatan yang mampu membuat nama kecamatan
Sumbang, diperhitungkan oleh kecamatan lain, menjadi acara kebanggaan semua
masyarakat , even olahraga yang terbesar dikecamatan Sumbang, (4) Apa yang membedakan desa Sumbang dengan
desa-desa lain dikecamatan Sumbang……… ?
Empat pertanyaan yang sederhana yang diajukan pada orang Sumbang, tetapi
jawabanya yang agak sulit, dan perlu pemahaman yang menyeluruh agar mampu
menjawab pertanyaan diatas. Ternyata hanya dengan satu frasa “ Gerebeg kyai Panumbang”, mampu menjawab
masalah diatas.
Kyai Panumbang, merupakan
leluhur desa Sumbang, yang menurut cerita lesan para sesepuh, merupakan orang
pertama yang menghuni desa Sumbang, beliau bersama kyai Ageng, eyang
Tirtakrama, dan kyai Syarif diPenariban yang menyebarkan agama Islam diwilayah Sumbang.
Gerebeg kyai Panumbang adalah acara budaya desa
Sumbang yang berusaha untuk nguri-uri budaya Jawa pada masa lalu dan untuk
mengingat kembali para leluhur yang
menjadi cikal bakal masyarakat Sumbang, baik sebagai desa atau sebagai
kecamatan. Gerebeg akan menjadi acara
budaya unggulan desa Sumbang dan kecamatan Sumbang yg belum pernah ada
sebelumnya, yang akan digelar setiap dua tahun sekali, pada hari jadi desa
Sumbang, yang akan ditentukan kemudian, oleh stake holder desa Sumbang sendiri.
Maqom kyai Panumbang dan kyai Syarif akan dipugar sebagai bukti
kepedulian para anak cucu masyarakat Sumbang, untuk nguri-uri budaya leluhur,
kedepan mudah-mudahan dapat menjadi tempat wisata religi seperti maqom syech
Makdum Wali diKaranglewas, atau maqom syech Abdulrachman Kalibening Banyumas,
memetri situs sejarah desa sendiri adalah salah satu langkah awal untuk
membangun desa Sumbang dengan dasar budaya dan kearifan lokal.
Adapun acara yang akan dikembangkan
untuk penanda kebangkitan desa Sumbang adalah sebagai berikut :
1. Bersih
Desa, acara ini diawali dengan
bersih desa, bersih makam, bersih sumber air, jalan-jalan, rumah, pekarangan
yang dilakukan dihari yang sama serempak satu desa Sumbang.
2. Gerebeg kyai
Panumbang, adalah acara ritual
budaya untuk nyekar ke makam para leluhur desa Sumbang, dengan membaca kalimat
Yasin dan tahlil, yang didahului dengan kirab budaya dari halaman kecamatan ke
makam kyai Panumbang, dengan menggunakan pakaian tradisional yang melibatkan
semua pejabat dan stake holder desa Sumbang, Lurah dan perangkat desa Sumbang,BPD
dan semua organisasi dilingkungan desa Sumbang ( RW,RT dll ). Diteruskan dengan
makan bersama dijalan sepanjang jalan depan kecamatan Sumbang sampai makam kyai
Panumbang dengan menyantap nasi takir dan satu tumpeng slamet, yang telah didoakan
oleh para tokoh agama ( semua agama ), dikepung oleh semua masyarakat dan
peserta kirab budaya dengan makan bersama dijalanan.
3. Gebyar
pentas seni dan budaya, semua jenis
seni dan budaya didesa Sumbang, ikut kirab budaya,dan pentas secara terbuka dilapangan
desa Sumbang, untuk semua jenis kesenian tradisional yang masih eksis
didesa-desa dikecamatan Sumbang diberi ruang untuk tampil secara mandiri dan
dibantu oleh panitia biaya tranportnya.
Membuat panggung terbuka dibeberapa tempat sepanjang jalan depan kecamatan
Sumbang jalan ditutup selama 3 hari,
4. Gebyar
promosi produk unggul desa Sumbang,
semua hasil produksi industry rumah tangga, pertanian, perkebunan harus
ditampilkan secara serentak di lapak-lapak yang dibangun oleh panitia berupa
los untuk para peserta dengan mengganti biaya pembuatan lapak yang dibuat
murah.
Semua
instansi membantu dengan membuat stand yang separohnya harus diisi oleh
kelompok unggulan produk dusun2 di Sumbang, sebagai wujud kepedulian kantor2
& Sekolahan yg ada didesa Sumbang pada pengusaha kecil dan menengah didesa Sumbang.
5. Gebyar
olahraga akbar merupakan even olah
raga terbesar didesa Sumbang, bila jumlah penduduk desa Sumbang ada 5000 orang,
minimal harus mampu menggerakan 3000 orang ( 1000 KK ), yang harus ikut olah raga jalan santai, dengan membayar
karcis murah rp 2000,-/orang, dengan menggandeng sponsor akan dapat hadiah
sepeda motor dan banyak hadiah lain yang dimintakan pada semua kantor2 dan
sekolahan yang ada di desa Sumbang, yang penting semua orang mau ikut jangan
cuma jadi penonton, jadi ukuran sukses yaitu bila mampu menggerakan semua warga
desa Sumbang turun ke jalan ikut jalan santai.
6.
Pentas wayang ruwat bumi, dan wayang semalam seuntuk dengan dalang dari semua
desa yang ada seniman dalang, melakukan pentas bersama dengan satu kelir besar
yang menampung 3 – 4 dalang sekali pentas, dengan menggelar cerita yang
disesuaikan.( agar murah cari dalang lokal desa/kecamatan Sumbang, tidak perlu
dalang yang mahal, bila perlu memanfaatkan orang Sumbang sendiri kalau ada ).
Enam ( 6 ) poin diatas akan diexplor secara maksimal
untuk memeriahkan acara hari jadi desa Sumbang dan gerebeg kyai Panumbang akan dilakukan minimal 2 tahun sekali setiap
tahun ganjil.
Acara ini didesain 2 tahunan yang digelar secara rutin sebagai
agenda seni dan budaya resmi kecamatan Sumbang, dan merupakan even promosi
produk lokal terbesar dikecamatan Sumbang.
LANGKAH – LANGKAH STRATEGIS UNTUK PERSIAPAN.
a.
Presentasi
rencana ini didepan kades & perangkat desa, BPD dan tokoh masyarakat, tokoh
agama desa Sumbang, untuk mulai menggali kerarifan lokal desa Sumbang, yang akan
diexplor secara maksimal untuk dijadikan acara unggulan kecamatan Sumbang,
dengan melibatkan secara maksimal masyarakat seluruh desa Sumbang sebagai modal
dasar yang menangani acara ini dan melibatkan even organizer yang akan bekerja
secara professional.
b. Mengumpulkan semua tokoh seni,tokoh budaya, tokoh
agama,tokoh pemuda, organisasi social kemasyarakatan, diberiikan gambaran yang
benar apa yang akan dilakukan, peran apa yang akan harus dilakukan sebagai
penggerak masyarakat, melaui tokoh2 di atas, agar mampu secara bersama
mendukung acara budaya yang akan dilakukan.
c. Membentuk panitia pelaksana tingkat desa Sumbang yang
akan bekerjasama secara inten dan bersinergi dengan system kerja yang jelas,
dan terpadu.
d. Sosialisasi ke masyarakat melalui RT & RW semua
wilayah desa Sumbang, tentang rencana acara gerebeg kyai Panumbang, dengan
tujuan semua lapisan masyarakat mampu berpartisipasi aktip ,ikut semua acara
yang sudah disiapkan, jangan hanya jadi penonton.
e. Desa membuat perdes tentang hari jadi desa Sumbang, untuk
patokan kapan acara Gerebeg Kyai Panumbang akan dilakukan, hari jadi ditentukan
saja berdasarkan kesepakatan oleh semua unsur desa misal RT,RW,BPD,Perangkat,
tokoh agama,tokoh pemuda,organisasi social, dan membentuk tim kecil untuk
memberikan beberapa pilihan tanggal & bulan sebagai hari jadi desa, dan
audiens tinggal memilih hari jadi yang secara umum disepakati.
f. Mendorong/mengajak instansi (kantor2) dan sekolahan yang
ada di desa Sumbang untuk ikut mendukung acara ini, dengan membuat panggung
pertunjukan yang nanti akan diisi oleh semua jenis kesenian yang ada didesa
Sumbang, misal didepan sektor ada panggung untuk pentas seni lengger, depan
puskesmas panggung seni hadroh, depan UPK pendidikan pangung seni
mocopatan/sholawatan, depan BPP panggung kuda lumping dll.
g. Membuat acara budaya yang terbesar didesa Sumbang untuk
penanda kebangkitan kecamatan Sumbang yang dimulai pada tahun 2015 ini menjadi
tonggak sejarah kebangkitan kecamatan Sumbang.
h. Agenda acara seni & budaya kecamatan sumbang harus
masuk dalam agenda rutin acara budaya kabupaten Banyumas yang akan menjadi cikal
bakal semua genda budaya didesa-desa kecamatan Sumbang.
i. Mempersiapkan agenda acara rutin kecamatan, untuk
menyongsong gedung baru kecamatan Sumbang, acara ini sebaiknya untuk menyambut
kecamatan Sumbang mempunyai gedung baru yang akan segera dibangun, dan kedepan
sudah mempunyai agenda rutin : Promosi,
budaya,seni, olahraga dan ritual keagaamaan yang terbesar dikecamatan Sumbang.
Hal penting yang sangat strategis adalah, bagaimana ide besar ini mampu
diserap oleh stake holder baik untuk desa Sumbang atau kecamatan Sumbang, dan
mampu diaplikasikan didesanya, dan harus mulai dari sekarang, bila pembangunan
kantor kecamatan mampu direalisasikan pada tahun ini, maka pada akhir tahun
2015 acara diatas harus sudah mampu dilakukan sebagai penanda kebangkitan
kecamatan dan desa Sumbang.
Mengapa desa Sumbang yang harus mengambil tanggung jawab ini, ini
seperti hal yang sama mengapa desa
Sumbang dijadikan ibukota kecamatan Sumbang….. ?
Desa Sumbang menjadi ibukota
kecamatan karena mempunyai kearifan lokal yang beda dengan desa lain, kearifan
lokal itu adalah mempunyai leluhur orang pertama yang menghuni desa Sumbang,
yang dikenal dengan kyai Panumbang, yang namanya diabadikan sebagai nama desa
yang dikenal sebagai Sumbang.
Memang bukan hal yang mudah,
mengenalkan sesuatu yang baru pada desa dan masyarakat, itu menjadi bagian yang
penting dari organisasi desa untuk mampu menemukan ke unggul an lokal desanya,
yang berbeda dengan desa lain.
Bila kita mampu menemukan sejarah
masa lalu desa, dan mampu meng ekpresikan dengan kondisi masa kini dengan
tepat, itulah sebenarnya yang dimaksud desa mempunyai kearifan lokal yang
berguna bagi pijakan pembangunan desa pada masa kini.
Semua hal yang sulit dan masih samar
ini, akan mampu diwujudkan menjadi hal yang nyata dan bermanfaat bagi orang
banyak, bila ada kekompakan antara desa dan tokoh masyarakat yang ada didesa
Sumbang sendiri, semua harus siap dengan tantangan baru, karena menciptakan
sesuatu yang baru harus didasari niat yang bersih, yaitu niat untuk memajukan
desa & kecamatan Sumbang.
Semoga Gusti Alloh memberi kita semua
kekuatan dan kreatifitas yang terus menerus untuk mampu berbuat sesuatu walau
sederhana tapi mampu membuat desa Sumbang dan kecamatan Sumbang menjadi lebih
baik……… Amin.
Sumbang,
27 januari 2015
BKAD
SUMBANG
0 comments:
Post a Comment